Maka ia akhirnya bertanya kepada anak kecil itu, "Nak, apa yang engkau suka makan?"
"Cacing", jawabnya dengan tenang. Dokter mengikuti gagasan itu dan menyuruh perawatnya untuk mengantarkan padanya serpiring cacing.
"Inilah cacingnya!" kata dokter kepada anak itu.
"Saya mau supaya cacing itu digoreng", jawabnya. Perawat itu menggorengnya dan kembali dengan piring itu. "Saya hanya mau makan satu", kata pembenci makanan itu. Dokter lalu memberikan hanya satu ekor cacing.
"Sekarang", dokter merayunya, "makanlah!"
Anak itu protes, "Engkau makan setengahnya." Dokter lalu makan setengahnya dan menyisahkan setengahnya untuk sahabat kecil itu.
Anak lelaki itu mulai menangis.
"Apa persoalnnya sekarang?" ujar dokter.
"Engkau makan bagianku", tangis bocah kecil itu.
-Jacob Braude-
(bukunya Frank Mihalic "1500 Cerita Bermakna" jilid 3)
cool and warm regards

-cMd-XD-
nb.
waktu ngebaca,, w ngakak 2 menit XD
parah bgt,,,
tapi si bocah itu keknya cerdas jg..ntah sengaja ato ggak tapi bkin ngakak ! ^^
ksian dokternya,, untung2an klo emang cacing ntu enak ,,

klo ggak uweeekkk


~♥~
the scene i just saw was pretty :)
im starting with this blog again...
but i cant freely get them out or explode those things somewhere somehow.
the sun is brightly shining
(that makes my eyes hurt though)
kyaaa... (it sounds like in a sinetron2 #bah)


i just learn about my self a bit for a little while
(what? do i still dont know who's the hell i am?)
i just wanna makes it sounds like.....
AWH,,this writings isnt go as well as the title was written above
well,, im getting blank,, ah,,, see yaa 